Sabtu, 07 Desember 2019

UAS Sensor



Ujian Akhir Semester Sensor Kelas B
Aplikasi Kontrol Garasi dengan Sensor Infrared


Sensor Infrared (Sensor Infra merah)


Sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). Sensor infra merah  saat ini ada yang dibuat khusus dalam satu modul dan dinamakan sebagai IR Detector Photomodules. IR Detector Photomodules merupakan sebuah chip detektor inframerah digital yang di dalamnya terdapat fotodiode dan penguat (amplifier).

Konfigurasi pin infra red (IR) receiver atau penerima infra merah tipe TSOP
( TEMIC Semiconductors Optoelectronics Photomodules ) adalah output (Out), Vs (VCC +5 volt DC), dan Ground (GND). Sensor  inframerah TSOP memiliki fitur-fitur utama yaitu fotodiode dan penguat dalam satu chip, keluaran aktif rendah, konsumsi daya rendah, dan mendukung logika TTL dan CMOS. 

Arduino Uno


Arduino Uno adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroller dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328. Arduino memiliki 14 pin I/O yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroller yang dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB

Motor DC


Piranti elektronik yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau gerak yang disebut dengan motor. Jenis motor ada 2 yaitu motor AC dan motor DC. Motor DC mempunyai keunggulan dibandingkan dengan motor AC dalam kemudahan pengendaliannya. Motor ini dapat diubah arah putarannya dengan membalik polaritasnya saja. Kecepatan motor DC dapat diatur salah satunya adalah dengan cara mengatur tegangan yang masuk ke dalamnya.

Transistor


Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.


Dioda

Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n (Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.

Relay

Relay adalah alat untuk memutuskan atau menghubungkan suatu rangkaian. Prinsip kerjanya hampir sama seperti saklar, hanya saja relay bekerja otomatis dan bisa digunakan sebagai kontrol jarak jauh. Relay terdiri atas kumparan yang berinti besi dan saklar. Relay pada pintu garasi otomatis ini digunakan sebagai penghubung dan pemutus arus yang akan disalurkan ke motor DC. 

LED

Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.

Resistor

Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω).  



Prinsip Kerja :

Ketika sensor IR mendeteksi adanya sebuah objek atau kendaraan, maka sensor IR akan berlogika High “1” . Kemudian sinyal tersebut akan dikirimkan ke mikrokotroller Arduino yang telah terprogram. Mikrokontroller kemudian akan mengirimkan perintah ke relay untuk memutar motor DC sehingga pintu garasi akan terbuka. Disaat yang bersamaan, mikrokontroller juga memberi perintah kepada LED hijau agar menyala dan LED merah agar tidak menyala

Ketika kendaraan sudah tidak terdeteksi oleh sensor IR maka sinyal akan dikirimkan ke mikrokontroller dan dikirimkan kembali ke relay untuk memutar motor sehingga puntu garasi tertutup kembal. Disaat yang bersamaan, mikrokontroller juga memberi perintah kepada LED hijau agar tidak menyala dan LED merah agar menyala.

Listing Program:
#define IR_sensor 14 // PIN 14 dihubungkan ke output sensor infrared(IR)
#define relay1 12 // PIN 12 dihubungkan ke output1 motor
#define relay2 13 // PIN 13 dihubungkan ke output2 motor
#define ledred 4 // PIN 4 dihubungkan ke output LED merah
#define ledgreen 5 // PIN 4 dihubungkan ke output LED hijau

void setup()//Inisialisasi variabel yang digunakan dan hanya dijalankan satu kali
{
pinMode(relay1, OUTPUT); // inisialisasikan Pin relay1 sebagai output
pinMode(relay2, OUTPUT); // inisialisasikan Pin relay2 sebagai output
pinMode(IR_sensor, INPUT); // inisialisasikan Pin IR_sensor sebagai input
pinMode(ledred, OUTPUT); // inisialisasikan Pin ledred sebagai output
pinMode(ledgreen, OUTPUT); // inisialisasikan Pin ledgreen sebagai output
}
bool i=true;

void loop() // Ekseskusi blok program yang dilakukan berulang kali
{
if(digitalRead(IR_sensor) && i)
{
//Pintu Garasi Terbuka
digitalWrite(relay1, HIGH); // Pin relay1 diset dengan nilai HIGH
digitalWrite(relay2, LOW); // Pin relay2 diset dengan nilai LOW
digitalWrite(ledred, LOW); // Pin ledred di set LOW
digitalWrite(ledgreen, HIGH); // Pin ledgreen di set HIGH
delay(1000); // Memberikan jeda antar fungsi
i = false; // Nilai i berubah menjadi false
}
else if (!digitalRead(IR_sensor) && !i)
{
// Pintu Garasi Tertutup
digitalWrite(relay1, LOW); // Pin relay1 diset dengan nilai LOW
digitalWrite(relay2, HIGH); // Pin relay2 diset dengan nilai HIGH
digitalWrite(ledred, HIGH); // Pin ledred di set HIGH
digitalWrite(ledgreen, LOW); // Pin ledgreen di set LOW
delay(1000); // Memberikan jeda antar fungsi
i = true; // Nilai i berubah menjadi true
}
else
{
digitalWrite(relay1, LOW); // Pin relay1 diset dengan nilai LOW
digitalWrite(relay2, LOW); // Pin relay2 diset dengan nilai LOW
}

}





Tidak ada komentar:

Posting Komentar